rancangan ksatria berkuda |
Semua umat Islam begitu antusias menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri 1431 H. tak terkecuali di desa kami " delok-kebonagung"
Seperti tahun-tahun sebelumnya, para anggota karang taruna serta warga desa membuat karya untuk lebih menyemarakkan Indahnya Hari raya Idul Fitri kali ini.
Bermodalkan 2 buah pohon bambu, kertas semen bekas, kertas warna-warni dan berbagai macam bahan lainnya, kami para warga desa berhasil membuat suatu karya dengan konsep Ksatria Berkuda. Butuh waktu 3 hari untuk dapat menyelesaikan karya tersebut, maklum karena kami juga harus tetap melaksanakan pekerjaan kami dulu sebelum berpartisipasi dalam pembuatan karya ini.
Ksatria berkuda yang telah dibuat beralaskan gerobak kecil ukuran 1,5 - 2 m. Karya inipun belum sepenuhnya sempurna, karena masih harus ditambah hiasan pernak-pernik, lampu untuk penerangan, miniatur masjid yang letaknya terpisah dan terbuat dari sterofom dan juga harus dikombinasikan dengan sebuah generator untuk mensuplai energi listrik.
Pada hari H semuanya telah sempurna, dan kami siap arak-arakan mengelilingi desa tercinta. Ksatria berkuda tersebut mendapat kawalan dari 6 orang yang bertugas membawa Lampu, namun ada pembagian lokasi bagi keenam pembawa lampu.
Tepat setelah sholat maghrib, kamipun berangkat menuju pelataran rumah Pak Carik kebnagung untuk meminta restu, dan juga kami berhenti sejenak di Pelataran Masjid untuk meminta doa dari Kyai kami, H.Sholeh Ashari.
kamipun berangkat dengan pembagian tugas masing-masing, ada yang bertugas membawa miniatur masjid, pembawa spanduk, pembawa lampu dan lain-lain.
Pembawa lampu yang pertama harus berada paling depan dengan tugas menyinari para anggota karang taruna yang membawa spanduk berisi ucapan Selamat Hari Raya dan Permohonan maaf.
Pembawa lampu kedua harus berada sedikit ke belakang guna menyinari para warga desa yang ikut meramaikan arak-arakan.
Beruntungnya diriku, ternyata akulah yang mendapat tugas untuk menerangi Ksatria berkuda yang telah susah payah warga desa buat sebagai pembawa lampu yang ke-tiga. Dengan semangat dan bangga akupun dengan setia menerangi sang Ksatria.
Pembawa lampu ke-empat sampai ke-enam berada dibelakang, guna menerangi semuanya yang ikut.
Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar dan aman, kamipun menyudahi arak-arakan sekitar pukul 21.30 WIB. Itu adalah salah satu pengalaman yang sangat mengesankan bagi saya maupun semua orang yang terlibat didalamnya!